Entri Populer

Rabu, 16 Maret 2011

simuLATOR DSCH@

Simulator Logika DSCH2

Etienne SICARDDSCH2 merupakan perangkat lunak aplikasi yang menyediakan fasilitas editor logika dan simulator logika. Dengan program ini Anda dapat menyusun rangkaian logika melalui editor logika dan sekaligus  mengujinya melalui simulator logika. Perancang perangkat lunak ini adalah Prof. Etienne SICARD dari Jurusan Teknik Elektro dan Komputer  pada The National Institute of Applied Sciences, Toulouse, Perancis.
Pengoperasian DSCH2 tidak memerlukan prosedur yang rumit. Program ini dapat berjalan pada komputer dengan sistem operasi Windows 95, 98, NT, maupun XP,dan memori minimum 16 Mbyte.  Silahkan download di sini untuk memperoleh DSCH2. Lakukan extract all terhadap semua file yang telah anda download. Untuk menjalankan program ini, Anda cukup menyalin folder DSCH2 beserta seluruh isinya ke harddisk komputer Anda. Setelah Anda menyalin folder tersebut, jalankan Windows Explorer untuk mencari file aplikasi DSCH2. Untuk menjalankannya, klik doublepada icon, sehingga diperoleh tampilan sebagai berikut:

Sebagai editor rangkaian logika, penempatan gerbang dan piranti input/output cukup dilakukan dengan operasi drag and drop dari windows Symbol Library ke window editor. Coba susun rangkaian Y=AB+not C seperti berikut ini:
DSCH2-example
Lakukan simulasi dengan memberikan input 000, 001, 010, 011, 100, 101, 110, dan 111. Amati ouput rangkaian setiap pemberian input. Jika anda melakukan percobaan itu dengan baik maka akan menghasilkan output unutk input-input tersebut berturut-turut 1, 0, 1, 0, 1, 0, 1, 1.
Penjelasan Menu DSCH2
Menu File:
Klik pada File > New merupakan perintah untuk memulai DSCH2 dengan layar bersih. Rangkaian digital yang sedang dirancang harus disimpan terlebih dahulu sebelum memberikan perintah ini karena semua informasi tentang gambar yang sedang dirancang akan dihapus dari memori. Tidak ada fasilitas Undo atau pembatalan untuk perintah New.
Klik pada File > Open atau pada ikon merupakan perintah untuk membuka file. Nilai defaultdari ekstensi file yang akan dibuka adalah .SCH yang  merupakan file skema rangkaian (schema). Selain ekstensi .SCH dapat pula dipilih ekstensi  lain seperti .SYM untuk file simbol.
Save/Save as
  • Klik pada File > Save atau pada ikon  adalah perintah untuk menyimpan gambar skema rangkaian  mengunakan nama yang sedang aktif. Nama default yang diberikan adalah “ EXAMPLE.SCH ”
  • Perintah dengan klik pada  File > Save as digunakan untuk menyimpan rancangan dengan nama baru. Akibat dari perintah ini akan memunculkan jendela baru untuk memasukkan nama rancangan. Nama rancangan ditulis dengan keyboard diikuti dengan klik pada  Save. Dengan perintah tersebut, rancangan Anda akan disimpan dengan ekstensi .SCH.
Select Foundry
Klik pada File > Select Foundry merupakan perintah untuk memilih teknologi komponen yang digunakan. Perintah tersebut akan memunculkan daftar teknologi komponen yang dapat dipilih dan secara otomatis akan menampilkan nama “default.tec”.
Make Verilog File
Merupakan perintah membuat deskripsi verilog yang berguna untuk menyusun gambar skema ke dalam layout menggunakan program Microwind. Deskripsi verilog adalah teks yang mengandung informasi modul (nama, input, output), hubungan internal, daftar komponen maupun parameter simulasi.
Schema to new Symbol
Klik pada File > Schema to New Symbol atau pada ikon  digunakan untuk menyusun simbol yang didefinisikan sendiri oleh user (pengguna) yang umumnya dirancang dengan menggunakan rancangan hierarkis.Sebagai contoh, rangkaian full adder yang disusun dengan menggunakan gerbang-gerbang logika dasar dapat diubah ke dalam bentuk simbol tunggal yang memiliki input dan output seperti pada gambar berikut ini.
Klik pada tombol I/Os merupakan perintah untuk menampilkan daftar pin atau terminal input dan output yang dapat berupa tombol, clock, LED, keypad, dan lainnya. Anda dapat mengubah letak pin input dan output dengan mengubah-ubah Position dan Side yang ada pada tabel. Notasi yang digunakan untuk kolom Side adalah L (left) menunjukkan sisi kiri, R (right) sisi kanan, U (up) sisi atas, dan D (down) sisi bawah.
Klik pada Verilog merupakan perintah untuk menghasilkan teks dalam format verilog yang menunjukkan deskripsi dari komponen-komponen penyusun simbol maupun deskripsi dari simbol itu sendiri.
Klik Refresh adalah perintah menampilkan perbaikan (update) dari tata letak simbol yang dirancang oleh user.
Anda dapat mengatur ukuran simbol dengan klik pada ikon  untuk memperbesar dan  untuk memperkecil simbol.
Nama simbol dapat Anda ubah dengan mengisi Title pada kotak Symbol Properties, dan nama file yang akan disimpan dapat Anda tuliskan pada baris Name.
Properties
Perintah File>Properties menyediakan beberapa informasi seperti persentase memori yang digunakan oleh gambar skema rangkaian mencakup jumlah simbol, node dan line.
Monochrome/Colors
Tombol ini digunakan untuk mengubah mode tampilan dari berwarna ke hitam-putih dan sebaliknya.
Print Schema
Klik pada  File > Print Schema digunakan untuk mencetak gambar skema rangkaian yang ada pada layar ke printer. Cara lain dapat dilakukan dengan menyalin tampilan pada layar ke clipboarddengan menekan tombol keyboard Alt+Print Screen. Buka editor teks atau editor grafik Anda, kemudian klik Edit > Paste.
Pada saat Print Schema dipilih, secara otomatis DSCH2 akan mengubah mode tampilan layar ke monokrom.
Leave Dsch2
Klik pada  File > Leave Dsch2 merupakan perintah untuk kembali ke Windows dengan menampilkan pesan konfirmasi penyimpanan data dari rangkaian yang sedang dirancang.
Menu Edit:
Cut
Untuk menghapus gambar rangkaian pada layar, klik pada Edit>Cut atau ikon  . atau tekan tombol keyboard CTRL+X. Gerakkan kursor dengan klik geser (menekan tombol klik tanpa dilepas sambil menggeser kursor) pada daerah yang akan dihapus, kemudian lepaskan tombol klik.  KlikUndo untuk membatalkan penghapusan.
  • Penghapusan terhadap satu simbol dapat dilakukan dengan klik ikon  Cut dan klik pada simbol yang akan dihapus.
  • Demikian pula penghapusan terhadap kawat (line) dapat dilakukan dengan klik pada kawat yang akan dihapus, setelah mengaktifkan terlebih dahulu tombol Cut.
Paste
Perintah ini digunakan untuk menempelkan bagian-bagian gambar rangkaian yang telah di copy, dan diberikan dengan menekan tombol keyboard Ctrl+V atau klik Edit>Paste. Semua elemen yang telah di copy sebelumnya dapat ditempelkan pada lokasi-lokasi yang dikehendaki.  Demikian pula elemen-elemen yang telah dihapus dapat ditampilkan kembali dengan perintah Paste.
Copy
Klik Edit > Copy atau pada ikon  digunakan untuk menyalin (copy) bagian gambar rangkaian pada layar.  Perintah ini juga dapat diberikan dengan menekan tombol keyboard Ctrl+C. Setelah klik pada ikon Copy, gerakkan kursor dengan klik geser pada area layar yang akan di copy, lepaskan klik dan tempatkan hasil copy pada area yang dikehendaki kemudian tekan tombol klik. Untuk membatalkan perintah copy klik tombol Undo
Move
Untuk memindah bagian gambar rangkaian ke lokasi lain klik pada Edit >Move atau pada ikon Gerakkan kursor dengan klik geser pada area yang akan dipindah, lepaskan tombol klik, gerakkan kursor pada lokasi baru dan diakhiri dengan menekan tombol klik. Untuk satu elemen atau kawat tunggal atau teks tunggal dapat dipindah dengan klik langsung pada elemen itu, geser kursor pada lokasi baru dan diakhiri dengan klik.
Undo
Perintah ini diberikan dengan klik pada Edit Undo dan berguna untuk membatalkan perintahediting seperti Cut, Paste, Copy, dan Move yang terakhir diberikan.
Rotate Left
Untuk memutar elemen ke kiri 90 derajat,  klik pada  Edit > Rotate Leftatau pada ikon , dan klik pada elemen yang akan diputar.
Rotate Right
Untuk memutar elemen ke kanan 90 derajat,  klik pada  Edit > Rotate Right atau pada ikon , dan klik pada elemen yang akan diputar.
Flip
Untuk melakukan  pencerminan terhadap sebagian rangkaian, klik pada Edit > Flip Horizontal (klik ikon ) untuk pencerminan horisontal atau Edit > Flip Vertical (klik ikon )untuk pencerminan vertikal. Kemudian klik geser pada area yang akan dicerminkan, dan diakhiri dengan melepaskan tombol klik.
Line
Untuk membuat interkoneksi antara dua titik pada gambar skema,  klik pada Edit > Line atau pada ikon . Arahkan kursor pada titik awal, lakukan klik geser sampai titik akhir dan lepaskan tombol klik.
Connect
Untuk membuat koneksi antara dua garis yang bersilangan, klik  padaEdit > Connect atau pada ikon Arahkan kursor pada titik persilangan dua garis yang akan dikoneksikan kemudian klik tombol  mouse.
Text
Pada gambar rangkaian dapat ditambahkan teks yang tidak berpengaruh terhadap simulasi karena sekedar sebagai tampilan  informasi. Untuk menambahkan teks pada gambar rangkaian, klikEdit > Text atau pada ikon . Klik pada area yang akan diberi teks, diteruskan dengan menuliskan teks dan klik pada OK.
Menu Insert:
User Symbol
Perintah Insert > User Symbol digunakan untuk menambahkan simbol dari file berekstensi .SYM ke gambar skema rangkaian yang ada.
Insert an other schema
Perintah File > Insert an other Schema digunakan untuk menambahkan file .SCH ke dalam gambar skema rangkain yang ada.
Menu View:
View All
Klik pada View >View All atau pada ikon  untuk menampilkan keseluruhan gambar rangkaian.
View Same
Jika ingin menggambar rangkaian kembali tanpa mengubah skala maka gunakan perintah View > View Same
Zoom In, Zoom Out
Kedua perintah tersebut digunakan untuk mengatur tampilan gambar rangkaian. Zoom In untuk memperbesar dan Zoom Out untuk memperkecil gambar rangkaian.
List of Symbols
Merupakan perintah yang digunakan untuk menampilkan daftar simbol yang digunakan. Dengan perintah ini strukstur internal dari simbol hierarkis juga ditampilkan.
Design Hierarchy
Perintah ini memberikan informasi tentang struktur hierarkis dari simbol-simbol yang digunakan. Selain dapat menampilkan daftar elemen yang digunakan, perintah ini juga menampilkan daftar input dan output dari rangkaian yang sedang dirancang.
Electrical Net
Perintah ini digunakan untuk melihat titik-titik koneksi pada rangkaian.Klik pada ikon  atau pada View > Electrical NetKemudian klik pada interkoneksi yang diinginkan atau pada pin dalam gambar skema. Setelah beberapa saat Anda akan melihat semua pin yang terkoneksi dalam satu titik sambungan akan diberi nomor yang sama. Tekan tombol keyboard Escape atau klik padaView > Unselect All untuk keluar dari perintah ini.
Timing Diagrams
Perintah klik pada View > Timing Diagrams atau pada ikon digunakan untuk menampilkan diagram waktu setelah suatu simulasi dijalankan.

Sabtu, 05 Maret 2011

hasil kemaren study kasus tentang listrik gitu,,

Solusi menghemat biaya pemakaian listrik

  • Apakah tagihan rekening listrik di perusahaan anda membengkak atau terkena denda oleh PLN?
  • Pernahkah terpikir oleh anda untuk menghemat tagihan rekening listrik tanpa harus mengurangi kinerja usaha, justeru sebaliknya menaikkan kinerja usaha?
  • Sudahkah perusahaan anda melakukan optimalisasi dan efisiensi pemakaian energi listrik?
  • Relakah uang anda dikeluarkan untuk membayar tagihan rekening listrik yang cukup besar setiap bulan padahal ada solusi yang dapat menghemat tagihan rekening listrik?
Pertanyaan diatas hanyalah contoh dari beberapa analisa yang mungkin ada di benak anda dan tentunya hanya anda sendiri yang dapat memutuskan pilihan yang terbaik, namun tidak ada salahnya apabila anda kami ajak untuk mengenal sedikit banyak tentang listrik dan solusi aplikasinya.

Energi Reaktif
Sumber listrik arus bolak balik (Alternating Current) baik yang berasal dari generator maupun dari transformer mengeluarkan energi listrik dalam bentuk:
  1. Energi Efektif (kW)
    Yaitu energi yang kita gunakan yang dikonversi menjadi energi mekanik, panas, cahaya dan sebagainya.
     
  2. Energi Reaktif (kVAr)
    Yaitu energi yang diperlukan oleh peralatan listrik yang bekerja dengan sistem elektromagnet, untuk pembentukan medan magnet.
Faktor Daya (Cos phi)
Hubungan antara kVA, kW dan kVAr adalah sebagai berikut:


Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa tidak semua daya yang didapat dari PLN atau Generator dapat digunakan seluruhnya akan tetapi diantara kVA dan kW terdapat suatu faktor yang disebut sebagai Faktor Daya / Power Factor (Cos phi).

Biaya kVArh oleh PLN
PLN membebankan biaya kelebihan pemakaian kVArh kepada pelanggan pada golongan tarif tertentu apabila:
  • Faktor Daya (Cos phi) pada instalasi pelanggan < 0.85
  • Pemakaian kVArh total > 0.62 x pemakaian kWh total (LWBP + WBP)

    KVArh  = kVArh terpakai - ( 0.62 x kWh total terpakai )
Dari uraian diatas maka solusi yang harus kita lakukan untuk dapat melakukan penghematan energi listrik adalah dengan memperbaiki/mengkoreksi Faktor Daya (Cos phi) agar dicapai nilai Cos phi > 0.85.

Beberapa contoh permasalahan
Kasus 1
Suatu pabrik mempunyai sumber daya berupa 3 buah generator masing-masing 150kVA yang diparalel sehingga total daya dari 3 buah generator adalah: 3x150kVA = 450kVA
Jumlah bebannya adalah 210 kW. Setelah dicek Cos phi nya = 0.6 Berarti untuk menjalankan seluruh beban (210kW) diperlukan daya sebesar:
210kW : 0.6 = 350kVA, berarti harus dijalankan dengan 3 generator.
Tetapi setelah Cos phi nya ditingkatkan menjadi 0.95 maka daya yang dibutuhkan untuk menjalankan seluruh beban menjadi hanya:
210kW : 0.95 = 221kVA, maka cukup dijalankan dengan 2 buah generator saja.

Keuntungan yang diperoleh adalah:
  • Dapat dihemat pemakaian bahan bakar untuk 1 generator.
  • Pemakaian 3 generator dapat secara bergantian sehingga memperpanjang umur genset.
  • 1 generator dapat dipakai sebagai cadangan sehingga tidak perlu ditambah dengan 1 generator lagi bila salah satu generator rusak sehingga proses produksi tidak akan terganggu.
Kasus 2
Suatu pabrik dengan sumber daya generator 500kVA, Jumlah beban 310kW, Cos phi = 0.65 maka daya yang diperlukan adalah:
310kW : 0.65 = 477kVA (berarti generator hampir overload)
Suatu ketika bebannya akan ditambah 100kW, sehingga jumlah beban bertambah menjadi 410 kW. Daya yang diperlukan menjadi:
410kW : 0.65 = 631kVA
Daya yang tersedia (500kVA) tidak mencukupi lagi untuk menanggung beban sebesar 631kVA.
Bagaimana mengatasinya?
Kita tingkatkan Cos phi nya menjadi 0.95, maka:
410kW : 0.95 = 432kVA

Dari perhitungan pada kasus ini dapat diambil kesimpulan bahwa:
  • Sebelum dilakukan penambahan beban 100 kW, dengan ditingkatkannya Cos phi dari 0.65 menjadi 0.95 dapat dihemat daya sebesar 151kVA. ( 477kVA – 326kVA = 151kVA ).
  • Dengan ditingkatkannya Cos phi menjadi 0.95 maka walaupun beban ditambah dengan 100kW masih dapat dijalankan dengan generator 500kVA, bahkan bebannya lebih ringan dari sebelumnya sehingga dengan makin ringannya beban berarti usia generator dapat lebih panjang.
  • Bila Cos phi tidak diperbaiki (tetap 0.65) berarti harus dilakukan penambahan sumber daya (generator). Dengan demikian berarti dengan ditingkatkannya Cos phi maka dapat menghemat biaya untuk membeli generator berikut bahan bakarnya.
Kasus 3
Suatu pabrik telah mempunyai sumber daya PLN 520kVA. Jumlah bebannya 340kW, Cos phi 0.68.
Beban akan ditambah lagi dengan 120kW sehingga menjadi 460kW, maka diperlukan daya sebesar:
460kW : 0.68 = 676kVA.
Karena daya PLN (520kVA) sudah tidak cukup maka harus dilakukan penambahan daya sebesar 695 kVA.
Namun dengan ditingkatkannya Cos phi menjadi 0.95, maka setelah ditambah beban hanya diperlukan daya sebesar:
460kW : 0.95 = 484kVA
Dari perhitungan pada kasus ini dapat diambil kesimpulan bahwa:
  • Dengan adanya penambahan beban tidak perlu dilakukan penambahan daya PLN, sehingga dengan demikian dapat dihemat biaya penyambungan daya ke PLN sebesar kira-kira 10.000.000,-
  • Dapat dihemat biaya beban tetap setiap bulan (abunemen) yaitu sebesar kira-kira: Rp. 32.500,- x 170 kVA = Rp. 5.525.000,- / bulan.
Kasus 4
Suatu pabrik terdiri dari 3 bangunan gedung yaitu gedung A, gedung B dan gedung C. Pada gedung A akan diperluas dimana sebelum perluasan arusnya sebesar 200A dan Cos phi 0.6 serta dipakai kabel NYY 4 x 96 mm2 dengan kemampuan hantar arus maksimal sebesar 200A.
Perluasan tersebut mengakibatkan beban bertambah menjadi 260A sehingga kabel sudah tidak mampu lagi untuk dilalui arus tersebut. Bagaimana solusinya?

Pada Cos phi 0.6:
Arus 200A pada Cos phi 0.6 berarti daya yang dipakai adalah:
200A x 380 x akar 3 x 0.6 = 86kW
Arus 260A pada Cos phi 0.6 berarti daya yang dipakai adalah:
260A x 380 x akar 3 x 0.6 = 103kW (harus ganti kabel)

Pada Cos phi 0.95:
Daya 86 kW, Arusnya menjadi >> 86 kW :
(380 x akar 3 x 0.95) = 138 Ampere
Daya 103 kW, Arusnya menjadi >> 103 kW :
(380 x akar 3 x 0.95) = 165 Ampere (tidak perlu ganti kabel)

Dengan demikian berarti:
  • Menghemat biaya penggantian / penambahan kabel
  • Dengan turunnya arus listrik maka kemungkinan timbulnya panas pada kabel dapat dihindari karena arus (I) berbanding lurus dengan kalori/panas (Q). Bila I turun maka Q pun turun.
Analisa penghematan yang diperoleh
Contoh
Sebuah pabrik memiliki data instalasi sebagai berikut:
Trafo : 1.000 kVA
Waktu operasi : 07.00 – 17.00
Faktor daya : 0,65
Daya beban : 500 kW
Untuk alasan teknis, kepala pabrik akan meningkatkan faktor dayanya menjadi 0,95

Perhitungan pemakaian:
Pemakaian perbulan: 10 jam/hari x 30 hari x 500 kW = 150.000 kWh
Batas kVArh yang dibebaskan oleh PLN: 0,62 x 150.000 = 93.000 kVArh
Perhitungan sebelum kompensasi:
(cos phi = 0,65 maka tan phi = 1,17)
Daya reaktif terpakai:
Daya beban x tan phi
= 500 x 1.17
= 585 kVAr

Pemakaian Daya Reaktif perbulan:
= 585 kVAr x 10 jam/hari x 30 hari
= 175.500 kVArh

Denda kelebihan Daya Reaktif:
(175.500 – 93.000) x Rp. 571,-
Rp. 46.822.000,-

Perhitungan setelah kompensasi:
(cos phi = 0,95 maka tan phi = 0,33)

Daya reaktif terpakai:
Daya beban x tan phi
= 500 x 0,33
= 165 kVAr

Pemakaian daya reaktif perbulan:
= 165 kVAr x 10 jam/hari x 30 hari
= 49.500 kVArh

Denda kelebihan daya reaktif:
(49.500 – 93.000) x Rp. 571,-
Negatif

TIDAK MEMBAYAR DENDA & MENGHEMAT Rp. 561.864.000,- / Tahun
Keuntungan yang diperoleh dengan dipasangnya Power Capacitor
  • Menghilangkan denda PLN atas kelebihan pemakaian daya reaktif.
  • Menurunkan pemakaian kVA total karena pemakaian kVA lebih mendekati kW yang terpakai, akibatnya pemakaian energi listrik lebih hemat.
  • Optimasi Jaringan:
    - Memberikan tambahan daya yang tersedia pada trafo sehingga trafo tidak kelebihan beban (overload).
    - Mengurangi penurunan tegangan (voltage drop) pada line ends dan meningkatkan daya pakai alat-alat produksi.
    - Terhindar dari kenaikan arus/suhu pada kabel sehingga mengurangi rugi-rugi.

apa sih gelombang harmonic dan apa bahayanya?

Bahaya Gelombang Harmonik

Beban listrik di industri dibagi dalam 4 kategori:
  1. Beban non linear: Sumber harmonisa tinggi
  2. Trafo Distribusi: Reaktansi XL
  3. Power Capacitor: Reaktansi XC
  4. Beban-beban lain yang bukan sumber harmonisa
Beban listrik yang menimbulkan Harmonisa tinggi:
  • Motor DC
  • Perubahan kecepatan motor (Frequensi Converter)
  • UPS (Uninteruptible Power Supply)
  • Mesin Las (Arc Furnace)
  • Trafo (Induction Furnace)
  • Discharge Lamp
Dampak buruk yang ditimbulkan oleh Gelombang Harmonik:
  • Kesalahan operasi pada alat-alat pengatur (regulation device), timbul karena pergeseran phasa dari wave form tegangan disamping nilai puncak (peak value) dari wave form tegangan juga turut meningkat tajam.
  • Bertambahnya kehilangan energi baik pada tembaga (kabel-kabel dan kumparan) maupun pada besi (pada inti dari trafo distribusi).
  • Overheating pada motor-motor listrik dan pada capacitor.
  • Dampak buruk pada audio frekuensi.
  • Bertambahnya bunyi (sound level) pada motor-motor dan peralatan listrik lainnya.
  • Tripping pada Circuit Breaker
Guna mengkonpensasi daya reaktif pada beban-beban induktif digunakan Power Capacitor yang dihubungkan paralel dengan beban pada panel induk, dengan demikian power factor beban keseluruhan akan dapat diperbaiki seperti yang disyaratkan oleh PLN.
Namun menghubungkan langsung power capacitor pada jaringan distribusi berbeban non linear yang menghasilkan harmonisa tinggi akan sangat berbahaya karena kemungkinan terjadinya paralel resonansi antara capacitor dengan beban induktif tertentu bahkan dengan trafo distribusi,
dan apabila frekuensi resonansi berada sangat dekat dengan frekuensi harmonisa ke-5 dan ke-7 maka tegangan harmonisa tinggi yang sangat kuat akan muncul pada busbar panel induk dan mengakibatkan arus lebih (over current) pada capacitor, trafo distribusi dan beban-beban lain.

Untuk mengatasi dampak pemasangan PF Correction Capacitor terhadap meningkatnya harmonisa tinggi pada jaringan berbeban non linear maka harus dipasang Detuned Reactor yang dihubungkan seri dengan power capacitor sehingga arus harmonisa dapat teredam.

Kapan diperlukan Detuned Reactor?
Jika total daya peralatan yang menghasilkan gelombang harmonik lebih dari 20% dibanding dengan total daya trafo maka diperlukan Detuned Reactor yang dihubungkan seri dengan power capacitor.

hemat listrik,,siapa sih yang gak mau??

Hemat Listrik dengan Ballast Elektronik

Lampu tabung Neon (Fluorescent Lamp) adalah lampu tabung yang terbuat dari kaca yang didalamnya berisi gas argon dan dikedua ujungnya terdapat filamen elektroda. Untuk menyalakan lampu neon ini dibutuhkan alat yang disebut Ballast.
Pada umumnya masyarakat kita lebih mengenal Ballast konvensional yang terbuat dari lempengan besi yang didalamnya terdapat kumparan kawat tembaga/spul. Namun ballast jenis konvensional ini banyak kelemahannya.

Belasan tahun yang silam, para ahli elektronika telah menemukan suatu sistem penyalaan lampu neon dengan menggunakan frekuensi tinggi yang kemudian dikenal dengan nama Ballast Elektronik. Saat ini sudah banyak lampu yang sudah dilengkapi dengan ballast elektronik namun terbatas pada jenis lampu-lampu SL, PLE-C, PLE-T untuk penerangan biasa seperti pemasangan di rumah dengan daya kecil yang dipasang langsung ke fitting misalnya fitting E27. Lalu bagaimana dengan lampu TL untuk di perkantoran, gedung-gedung dan industri yang masih menggunakan Ballast konvensional dan Starter sebagai pemicunya?

Berikut adalah kelemahan dari Ballast Konvensional:
  • Pemborosan Arus (± 0,45 Ampere / 40 Watt).
  • Umur neon lebih pendek akibat banyaknya flicker dan arus picu pada filamen.
  • Tidak akan menyala sempurna pada tegangan rendah (dibawah 200V).
  • Sering timbul suara dengung.
  • Adanya flicker/kedipan pada lampu yang mengganggu penglihatan dan memperpendek umur lampu neon.
  • Harus memakai Starter.
  • Pada saat saklar dinyalakan lampu neon tidak langsung menyala melainkan harus dipicu terlebih dahulu sehingga terdapat kedipan/flicker yang dapat memperpendek umur neon (pada bagian ujung lampu neon biasanya berwarna hitam).
  • Arus dan Tegangan tidak stabil akibat induksi medan magnet pada kumparan ballast. Cos phi (power factor) sangat rendah ± 0,48 (dibawah standar PLN yaitu 0,85), hal ini yang menyebabkan listrik menjadi boros.